Gugus fungsi adalah suatu atom yang terikat dalam suatu senyawa kimia yang memberikan sifat fisik dan kimia tertentu senyawa. Gugus fungsi juga memainkan peranan penting dalam nomenklatur senyawa organik; menggabungkan nama-nama kelompok fungsional dengan nama-nama alkana induk menyediakan cara untuk membedakan senyawa.
Atom-atom dari gugus fungsional yang dihubungkan bersama dan dengan senyawa lainnya dengan ikatan kovalen.
Peggolongan senyawa organik didasarkan pada jenis gugus fungsi yang dimiliki oleh suatu senyawa.Gugus fungsi akan menentukan kereaktifan kimia dalam molekul. Senyawa dengan gugus fungsi yangsama cenderung mengalami reaksi kimia yang sama
Alkena ( CnH2n )
Alkena adalah termasuk senyawa alifatik jenuh karena memiliki ikatan rangkap. Ikatan rangkao yang dimiliki alkena yaeitu rangkap 2. Gugus fungsi alkena dapat digambarkan sebagai – C = C –.
Tatanama alkena :
a. Nama alkena yang mengandung satu ikatan rangkap mempunyai nama dari alkana yang sesuai dengan mengganti ankhiran –ana menjadi -ena.
b. Bila terdapat dua atau lebih ikatan rangkap namanya menjadi alkadiena, alkatriena dan sebagainya.
c. Tempat ikatan rangkap dinyatakan dengan nomor atom karbon yang mendahului sesuai dengan alkana.
Contoh alkena :
CH2 =CH – CH2 – CH3 : 1-butena
Alkuna ( CnH2n )
Alkena termasuk ke dalam senyawa alifatik tak jenuh karena memiliki ikatan rangkap. Ikatan rangkap yang dimiliki alkuna yaitu ikatan rangkap 3. Gugus fungsi alkuna daat digambarkan sebagai : – C ≡ C –.
Tatanama
a. Sama dengan tatanama pada alkena, akhiran –ena digati –una.
b. Aturan selanjutnya sama dengan aturan pada alkuna, yag perlu diingat bahwa pada alkuna memiliki ikatan rangkap 3.
Contoh :
CH3 – CH2 – C ≡ C – CH3 : 2 pentuna
Haloalkana ( R – X )
Halogen alkana adalah turunan alkana yang sama atom H-nya diganti gugus halogen (Cl, Br, I).
Tatanama
a. Gugus halogen disebut terlebih dahulu sebelum gugus (cabang) yang lain.
b. Sedangkan aturan yang lain sama dengan alkana.
Kegunaan
1) Kloroform (CHCl3) : sebagai obat bius lokal tetapi sangat beracun
2) Tetra klor metana (CCl) :
3) Sebagai pelarut
4) Pembersih minyak dan lemak
5) Bahan pemadam kebakaran
6) Monoklor etana (CH3CH2Cl) : obat bius lokal
Alkohol
Alkohol adalah senyawa organik yang mengandung gugus fungsi hidroksi (-OH)Rumus umum alkohol adalah R-OH, dimana R adalah gugus alkil, alkenil, atau alkunal. Pada kasus substitusi alkena dan alkuna hanya terjadi pada karbon jenuh (karbon yang tak memiliki ikatan rangkap). Sebagai contoh, propanol memiliki rumus struktur CH3-CH2-CH2-OH. Sedangkan 2-propenol memiliki rumus struktur CH2=CH-CH2-OH. Dan 2-propunol memiliki rumus struktur CH≡C-CH2-OH.
Nama sistem IUPAC untuk senyawa alkohol disesuaikan dengan alkana induknya. Perbedaannya, jika dalam alkana diakhiri dengan -a, maka untuk alkohol diakhiri dengan -ol. Sebagai contoh, propana dengan akhiran -ol akan menjadi propanol.
Asam Karboksilat
Asam karboksilat adalah asam organik yang diidentikkan dengan gugus karboksil. Asam karboksilat merupakan asam Bronsted-Lowry (donor proton). Garam dan anion asam karboksilat dinamakan karboksilat. Asam karboksilat merupakan senyawa polar, dan membentuk ikatan hidrogen satu sama lain. Pada fasa gas, Asam karboksilat dalam bentuk dimer. Dalam larutan Asam karboksilat merupakan asam lemah yang sebagian molekulnya terdisosiasi menjadi H+ dan RCOO-. Contoh : pada temperatur kamar, hanya 0,02% dari molekul asam asetat yang terdisosiasi dalam air. Asam karboksilat alifatik rantai pendek (atom karbon <18) dibuat dengan karbonilasi alkohol dengan karbon monoksida. Untuk rantai panjang dibuat dengan hidrolisis trigliserida yang biasa terdapat pada minyak hewan dan tumbuhan.
Keton
Secara umum penamaan pada keton (R-CO-R) adalah berakhiran "-on" dengan sisipan di tengah adalah nomor posisi: CH3CH2CH2COCH3 disebut 2-pentanon. Jika terdapat imbuhan gugus fungsi lainnya yang berprioritas lebih tinggi, maka awalan "okso-" yang digunakan: CH3CH2CH2COCH2CHO disebut 3-oksoheksanal
Aldehida
Aldehida merupakan senyawa organik yang memiliki gugus karbonil terminal. Gugus fungsi ini terdiri dari atom karbon yang berikatan dengan atom hidrogen dan berikatan rangkap dengan atom oksigen. Golongan aldehid juga dinamakan golongan formil atau metanoil. Kata aldehida merupakan kependekan dari alcohol dehidrogenasi yang berarti alkohol yang terdehidrogenasi. Golongan aldehida bersifat polar.
Tata nama aldehida menurut IUPAC
1. Pemberian nama aldehida dilakukan dengan mengganti akhiran – a pada nama alkana dengan – al.
2. Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang terdapat gugus karbonil. Tentukan substituen yang terikat pada rantai utama. Penomoran substituen dimulai dari atom C gugus karbonil.
3. Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan abjad huruf pertama nama substituen. Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad
Eter
Eter (R-O-R) terdiri dari sebuah atom oksigen yang berada di antara 2 rantai karbon yang menyambung. Rantai yang lebih pendek di antara 2 rantai karbon itu menjadi awal nama dengan sufiks "-ana" menjadi "-oksi". Rantai alkana yang lebih panjang menjadi akhir nama eter tersebut. Sehingga CH3OCH3 disebut metoksimetana, dan CH3OCH2CH3 disebut metoksietana (bukan etoksimetana).
Ester
Ester (R-CO-O-R') adalah nama turunan alkil
dari asam karboksilat. Gugus alkil (R') disebut pertama kali. Bagian R-CO-O
kemudian dinamai dengan kata terpisah sesuai dengan nama asam karboksilatnya,
dengan nama terakhirnya berakhiran dengan -oat. Contohnya, CH3CH2CH2CH2COOCH3 disebut metil
pentanoat, dan (CH3)2CHCH2CH2COOCH2CH3 disebut etil 4-metil pentanoat. Untuk
ester semacam etil asetat (CH3COOCH2CH3), etil format (HCOOCH2CH3) atau dimetil fitalat yang berasal dari asam, maka IUPAC
tetap menyarankan tetap memakai nama ini. Beberapa contoh sederhana ditunjukkan
dalam gambar.
Amina
Amina merupakan sebagian
organik dan kumpulan berfungsi yang menganduni satu atom nitrogen bes
dengan pasangan tersendiri. Amina adalah terbitan ammonia, di mana satu atau
lebih atom hidrogen digantikan dengan bahan pengganti organik seperti kumpulan
alkil dan aril. Sebatian dengan atom nitrogen bersebelahan dengan karbonil
dalam struktur R-C(=O)NR2 dipanggil amida dan mempunyai ciri-ciri kimia yang
berbeza. Contoh amina yang penting termasuklah asid amino, amina biogeni,
trimetilamina dan anilina; lihat Kategori:Amina untuk senarai amina.
Rumus umum amina
R-NH2
Tata nama IUPAC
Nama sistematik
untuk amina alifatik primer diberikan dengan cara seperti nama sistematik
alkohol, monohidroksi akhiran – a dalam nama alkana induknya diganti
oleh kata amina. Contoh
2-propanamina
Untuk amina sekunder dan tersier yang asimetrik (gugus yang terikat pada atom N tidak sama), lazimnya diberi nama dengan menganggapnya sebagai amina primer yang tersubtitusi pada atom N. Dalam hal ini berlaku ketentuan bahwa gugus sustituen yang lebih besar dianggap sebagai amina induk, sedangkan gugus subtituen yang lebih kecil lokasinya ditunjukkan dengan cara menggunakan awalan N (yang berarti terikat pada atom N).
Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organik (Diakses Tanggal 20-11-2016)
Chang Raymond,2003,kimia dasar jilid 3 edisi 1, Jakarta:Erlangga.
http://ilmualam.net/pengertian-gugus-fungsi.html
http://slideplayer.com/slide/9162717/
Utami, budi.2011.Contoh Penggunaan Senyawa Hidrokarbon dalam Berbagai Bidang.www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-sma-ma/contoh-penggunaan-senyawa hidrokarbon-dalam-berbagai-bidang/
Terima kasih atas pemaparan yang diberikan, saya ingin bertanya apakah gugus fungsi berpengaruh pada sifat fisika dan sifat kimia pada suatu struktur senyawa? mohon penjelasannya
ReplyDeleteTerima kasih materinya, saya ingin bertanya bagaimana kereakrifan senyawa terhadap gugus fungsi? Mohon penjelasannya, terima kasih
ReplyDeleteterimakasih materinya, sangat membantu saya dalam memahami materi gugus fungsi
ReplyDeleteMaterinya sangat bermanfaat. terimakasih
ReplyDeleteterima kasih atas pemaparan materinya, saya ingin menanyakan apakah hubungan antara gugus fungsi dengan sifat dari suatu senyawa? mohon dijawab terima kasih:)
ReplyDeleteterimakasih atas pemaparannya, super sekaliiii
ReplyDeleteTerimakasih, materinya sangat bermanfaat:)
ReplyDelete