Sunday, November 29, 2015

Klasifikasi dan kandungan Daun sirih hijau



DAUN SIRIH HIJAU

              
Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dimakan dengan cara mengunyah bersama gambir, pinang dan kapur. Namun mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat malignan.
Sirih digunakan sebagai tanaman obat (fitofarmaka); sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai upacara adat rumpun Melayu

A.    Klasifikasi Ilmiah
Klasifikasi ilmiah tanaman sirih
·         Kingdom : Plantae
·         Division : Magnoliophyta
·         Class : Magnoliopsida
·         Ordo : Piperales
·         Family : Piperaceae
·         Genus : Piper
·         Species : P. Betle

B.     Morfologi atau Ciri Umum
1.      Tumbuh merambat dengan ketinggian dapat mencapai 15 meter
2.      Batang umumnya berwarna coklat kehijauan, batang berbentuk bulat, memiliki ruas, bagian ini merupakan bakal tumbuhnya akar
3.      Daun sirih berbentuk jantung, tunggal, bagian ujung daun runcing, tumbuh berselang seling, setiap daun memiliki tangkai, bila daun diremas akan mengeluarkan aroma khas, panjang sekitar 5-8 cm dengan lebar sekitar 2-5 cm
4.      Bunga sirih majemuk berbentuk bulir, memiliki daun pelindung  kurang lebih 1 mm dengan bentuk bulat panjang. Bulir betina memiliki panjang antara 1,5-6 cm.Pada bagian bulir betina ini terdapat kepala putik berjumlah antara 3- 5 buah dengan warna putih dan hijau kekuningan. Bulir jantan memiliki panjang 1,5-3 cm.Pada bulir jantan terdapat dua benang sari yang pendek
5.      Buah sirih termasuk kedalam buah buni ( memiliki dinding dengan dua lapisan), bentuk buah bulat dengan warna hijau keabu-abuan
6.      Akar sirih termasuk akar tunggang dengan bentuk bulat serta warna coklat kekuningan

C.    Kandungan Daun Sirih Hijau
Tanaman sirih, terutama pada bagian daunnya, mengandung sejumlah zat yang dapat memberikan beberapa manfaat bagi manusia.
Daun sirih memiliki rasa dan aroma khas, yaitu rasa pedas dan bau yang tajam. Rasa dan aroma ini disebabkan dari kavikol dan bethelphenol dalam minyak asitri yang terkandung didalam daun sirih. Selain itu juga, rasa dan aroma ini juga dipengaruhi oleh jenis sirih itu sendiri, umur tanaman, jumlah intensitas sinar matahari yang sampai kebagian daun, serta kondisi dari daun.
Secara umum, daun sirih mengandung minyak asitri yang berisikan senyawa kimia seperti fenol serta senyawa turunannya antara lain kavikol, kavibetol, eugenol, karvacol, dan allipyrocatechol. Yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle, dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap.
Kandungan daun sirih lainnya yaitu karoren, asam nikotinat, riboflavin, tiamin, vitamin C, gula, tannin, patin dan asam amino.

D.    Manfaat
Beberapa manfaat daun sirih untuk kesehatan dan pengobatan :
1.      Mengobati keputihan
Rebus 7-10 lembar daun sirih dalam 2,5 liter air hingga mendidih. Gunakan air rebusan daun sirih tersebut selagi masih hangat untuk membasuh daerah kemaluan. Lakukan secara berulang-ulang.
2.      Mengobati gatal alergi dan biduran
Sediakan 6 lembar daun sirih, 1 potong jahe kuning dan 1,5 sendok makan minyak kayu putih. Semua bahan tersebut ditumbuk bersama-sama sampai halus. Kemudian ramuan tersebut dioleskan/digosokkan pada bagian badan yang gatal-gatal karena alergi atau biduran.
3.      Mengobati diare
Sediakan 4 - 6 lembar daun sirih, 6 biji lada dan 1 sendok makan minyak kelapa. Semua bahan tersebut ditumbuk bersama-sama sampai halus. Gosokkan ramuan tersebut di bagian perut dan biarkan sampai mongering.
4.      Mengobati gusi berdarah
Jika anda mengalami pendarahan pada gusi, jangan khawatir, obati saja dengan daun sirih. Caranya, ambil 4 lembar daun sirih kemudian direbus dengan dua gelas air hingga mendidih. Setelah dingin, air rebusan tersebut digunakan untuk berkumur. Lakukan berulang-ulang hingga sembuh
5.      Mengobati mimisan
Mimisan adalah keluarnya darah dari hidung. Anda bisa mengobatinya menggunakan daun sirih. Ambil satu lembar daun sirih kemudian ditekan-tekan agar agak layu. Gulung dan cocokkan ke dalam hidung untuk menyumbat pendarahan
6.      Mengobati gigi berlubang
Jika anda megalami sakit gigi karena gigi berlubang, segera ambil satu lembar daun sirih dan rebus dengan dua gelas air hingga mendidih. Air rebusan daun sirih tersebut digunakan untuk berkumur. Lakukan erulang-ulang hingga sembuh
7.      Mengobati batuk
Sediakan 4 lembar daun sirih, 3 lembar daun bidara upas dan madu secukupnya. Daun sirih diiris-iris, kemudian direbus bersama daun bidara upas dalam 2 gelas air hingga mendidih. Setelah dingin, tambah madu secukupnya, kemudian ramuan tersebut dibuat untuk berkumur. Usahakan untuk menjangkau daerah kerongkongan.
8.      Mengurangi produksi ASI
Produksi ASI yang berlebihan tentu tidak bagus dan mubazir. Anda bisa mengatasinya dengan menggunakan daun sirih. Caranya mudah, ambil 4 lembar daun sirih dan olesi dengan minyak kelapa. Setelah itu panggang diatas api, jangan sampai hangus terbakar. Dalam keadaan masih hangat, daun sirih tersebut ditempelkan di sekitar payudara.
9.      Penyakit jantung
Sediakan 3 lembar daun sirih, 7 pasang biji kemukus, 3 siung bawang merah, dan 1 sendok makan jintan putih. Semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus, ditambah 5 sendok air panas, dibiarkan beberapa menit, kemudian diperas dan disaring. Ramuan tersebut diminum 2 kali 1 hari dan dilakukan secara teratur
10.  Penyakit sfilis
Siapkan 25 - 30 lembar daun sirih bersama tangkainya, 1/4 kg gula aren dan garam dapur secukupnya. Semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 liter air sampai mendidih, kemudian disaring. Ramuan tersebut diminum 3 kali 1 hari secara terus menerus
11.  Bronchitis
Sediakan 7 lembar daun sirih dan 1 potong gula batu. Daun sirih dirajang, kemudian direbus bersama gula batu dengan air 2 gelas sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, dan disaring. Ramuan tersebut diminum 3 kali sehari 3 sendok makan.
12.  Antioksidan
Daun sirih juga mengandung zat antioksidan, yang dapat menghilangkan efek radikal bebas berbahaya dari tubuh.

E.     Efek Samping
Tanaman ini memang telah lama dikenal memiliki kandungan yang luar biasa terutama sebagai antiseptik dan antibiotik. Efek Samping Daun Sirih bagi tubuh dikarenakan karena digunakan secara berlebihan sehingga menimbulkan efek yang negatif. Beberapa hal yang seringkali menjadi Efek Samping Daun Sirih adalah sebagai berikut :
1.      Efek kesehatan
Beberapa orang seringkali mengkonsumsi rebusan daun sirih setiap hari untuk pencegahan penyakit tertentu. Hal ini sebenarnya kurang baik karena salah satu manfaat daun sirih adalah antiseptik dan antibiotik yang cukup kuat. Jika dikonsumsi setiap hari akan memiliki efek samping bagi pencernaan. Seperti yang kita ketahui, dalam organ pencernaan kita hidup bakteri jahat dan bakteri baik. Dengan konsumsi rebusan air daun sirih setiap hari akan mematikan tidak hanya bakteri jahat tetapi juga bakteri baik
2.      Efek kesehatan wanita
Banyak orang membersihkan daerah kewanitaannya dengan rebusan air daun sirih sebagai unsur basa untuk menetralisir tingkat keasaman tersebut. Jika daerah kewanitaan seseorang memiliki tingkat keasaman yang terlalu tinggi biasanya akan timbul bau yang kurang sedap. Jika dilakukan setiap hari bakteri baik yang ada di organ kewanitaan juga akan ikut mati. Selain itu biasanya akan timbul iritasi karena daerah kewanitaan tersebut menjadi kering. kalau dipakai di daerah kewanitaan terlalu sering juga gak baik tapi itu berlaku untuk perawan karena kandungannya bisa kering karena ekstrak sirihnya dan daerah kewanitaan sudah punya alat pelindungnya sendiri. jadi kalo terlalu sering dibersihin pake sabun sirih justru bisa merusak pH normal.

F.     Identifikasi Senyawa Organik
1.      Alkaloid
Alkaloid dari tanaman kebanyakan merupakan senyawa amina tersier dan yang lainnya terdiri dari nitrogen primer, sekunder, dan quartener. Semula alkaloid mengandung paling sedikit satu atom nitrogen yang biasanya bersifat basa dan sebagian besar atom nitrogen ini merupakan cincin aromatis. Berdasarkan asam amino penyusunnya, alkaloid asiklis yang berasal dari asam amino ornitin dan lisin. Alkaloid aromatis jenis fenilanin berasal dari fenilalanin, tirosin dan 3,4-dihidrosifenilalanin. Alkaloid indol yang berasal dari trifon.
Untuk mengetahui senyawa alkaloid, digunakan reagen wagner ditandai dengan terbentuknya endapan. Endapan tesebut diperkirakan adalahkalium-alkaloid. Pada pembuatan pereaksi wagner, iodium bereaksi dengan I- dari kalium iodida menghasilkan ion I3- yang berwarna coklat pada uji wagner, ion logam K+ akan membentuk ikatan kovalaen koordinat dengan nitrogen pada alkaloid membentuk kompleks kalium- alkaloid yang mengendap.

2.      Glikosida
Glikosida merupakan salah satu kandungan aktif tanaman yang termasuk dalam kelompok metabolit sekunder. Di dalam tanaman glikosida tidak lagi diubah menjadi senyawa lain, kecuali bila memang mengalami peruraian akibat pengaruh lingkungan luar (misalnya terkena panas dan teroksidasi udara).
Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian senyawa, yaitu gula dan bukan gula. Keduanya dihubungkan oleh suatu ikatan berupa jembatan oksigen (O-glikosida, dioscin), jembatan nitrogen (N-glikosida, adenosine), jembatan sulfur (S-glikosida, sinirgin), maupun jembatan karbon (C-glikosida, barbaloin). Bagian gula biasa disebut glikon sedangkan bagian bukan gula disebut sebagai aglikon atau genin. Apabila glikon dan aglikon saling terikat maka senyawa ini disebut sebagai glikosida.

3.      Tannin
Tannin merupakan gambaran umum senyawa golongan polimer fenolik. Tannin merupakan bahan yang dapat merubah kulit mentah menjadi kulit siap pakai karena kemampuannya menyambung silangkan protein dan mengendapkan gelatin dalam larutan. Untuk mengetahui senyawa tannin, digunakan larutan gelatin dan FeCl3. Perubahan warna yang terjadi karena penambahan FeCl3 karena terbentuknya Fe3+-tanin dan Fe3+-polifenol. Atom oksigen pada tannin dan polifenol mempunyai pasangan elektron yang mampu mendonorkan elektronnya pada tannin dan polifenol mempunyai pasangan electron yang mampui mendonorkan elektronnya pada Fe3+ yang mempunyai orbital d kosong membentuk ikatan kovalen koordinat sehingga menjadi suatu kompleks.

4.      Flavonoid
Salah satu kelas yang banyak tersebar dari senyawa fenolat adalah flavonoid. Golongan ini memberikan warna pada buah dan bunga. Flavonoid telah banyak dikarakterisasi dan digolongkan berdasarkan struktur kimianya. Flavonoid adalah senyawa fenolat yang terhidroklisasi dan merupakan senyawa C6-C3-C6 dimana C6 diganti dengan cincin benzena dan C3 adalah rantai alifatik yang terdiri dari cincin piran. Ada 7 tipe flavonoid yaitu flavon, flavonol, khalkon, xanton, isoflavon, dan biflavon.
Uji flavonoid dengan HCl untuk mendeteksi senyawa yang mengandung inti benzopiranon. Warna merah, kuning atau warna ungu yang terbentuk merupakan garam benzopirilium, yang disebut juga garam flavilium.

5.      Saponin
Saponin mempunyai bagian utama berupa turunan triterpen dengan sedikit steroid. Residu gula dihubungkan oleh gugus -OH biasanya C3-OH dari aglikon (monodesmoside saponin) dan jarang dengan 2 gugus OH atau satu gugus OH dan satu gugus karboksil (bis-desmiside sponin).
Saponin dapat diketahui dengan penambahan air. Timbulnya busa menunjukan adanya glikosida yang mampu membentuk buih dalam air.
Senyawa glikosida terhidrolisis menjadi glukosa dan aglikon. Saponin adalah suatu glikosida yang mungkin ada pada banyak macam tanaman. Saponin ada pada seluruh tanaman dengan kosentrasi tinggi macam tanaman padabagian-bagian tertentu, dan dipengaruhi oleh varietas tanaman dan tahap pertumbuhan.

6.      Terpenoid
Terpenoid adalah senyawa yang mengandung karbon dan hydrogen, atau karbon, hydrogen dan aksigen yang tidak bersifat aromatis. Terfenoid merupakan senyawa-senyawa yang mudah menguap terdiri dari 10 atom C dan merupakan senyawa penyusun minyak atsiri. Terpenoid dengan titik didih yang lebih tinggi disususn oleh diterpen (C20), triterpen (C30), dan tertaterpen (C40) dengan penambahan atom oksigen